Lika-Liku yang Perlu Diketahui Sebelum Kuliah Farmasi

Bekerja di bidang farmasi saat ini tengah menjadi impian banyak orang karena memiliki prospek kerja yang luas, jenjang karir yang bagus, hingga gaji yang fantastis. Namun, hal tersebut tidak serta merta terjadi begitu saja. Untuk mewujudkan hal tersebut ternyata ada peran besar dari PAFI Kota Sidikalang beserta cabang PAFI lainnya sebagai organisasi pelopor farmasi di Indonesia. Perkembangan di dunia farmasi yang pesat seperti saat ini membuat minat kuliah di jurusan farmasi semakin meningkat.

Apabila Anda tertarik kuliah di jurusan farmasi, sebaiknya Anda perhatikan terlebih dahulu apa saja lika liku kuliah farmasi. Adapun ulasan selengkapnya sebagai berikut.

1. Hafalan yang berjibun

Hafalan bisa dibilang makanan sehari-hari bagi mahasiswa farmasi. Seperti diketahui, ketika kuliah di jurusan farmasi, mahasiswa harus hafal obat-obatan. Dimana obat-obatan tersebut memiliki banyak sinonim dan nama yang hampir mirip. Selain itu mahasiswa farmasi juga harus menghafal fungsi setiap obat, hingga tanaman obat. Contoh: obat dengan kandungan Parasetamol memiliki sinonim atau akronim Acetaminophen. Obat ini jika di pasaran memiliki banyak nama dagang, yakni seperti Sanmol, Pamol, Pyrexin, dan lain sebagainya.

2. Setiap hari menghitung

Selain hafalan, kegiatan menghitung merupakan kegiatan sehari-hari mahasiswa farmasi. Dalam ilmu farmasi terdapat ilmu resep yang menuntut para mahasiswa menghitung dosis obat secara akurat sebelum meracik obat tersebut. Selain itu, mahasiswa farmasi juga memiliki mata kuliah kimia analisis yang menuntut para mahasiswa untuk memahami hitungan orde reaksi kimia. Tidak hanya itu mahasiswa farmasi juga dituntut memahami hitungan farmakologi, stabilitas obat, bahkan neraca surplus dan defisit dalam manajemen apotek. Hitungan tersebut tentunya sangat menguras otak dan melelahkan.

3. Analisis harus tajam

Mahasiswa farmasi juga dituntut untuk memiliki analisis yang tajam dalam menganalisis pasien, terutama pasien-pasien yang berobat dengan menggunakan metode farmakoterapi. Mahasiswa farmasi dituntut mampu memberikan terapi pengobatan yang sesuai, skrining kefarmasian, hingga meminimalkan risiko efek samping.

4. Praktikum hampir setiap hari

Praktikum di laboratorium juga hampir dilakukan setiap hari oleh mahasiswa farmasi. Sebab ketika masuk jurusan farmasi Anda harus mempelajari beberapa keilmuan seperti kimia, ilmu resep, mikrobiologi, morfologi tumbuhan, dan lainnya yang membutuhkan praktikum.

5. Laporan yang berjibun

Setelah melakukan praktikum, mahasiswa farmasi juga harus membuat laporan praktikum. Dan yang membuat lebih menantang lagi, laporan praktikum tersebut harus ditulis dengan tangan.

6. Ujian dan tugas akhir

Ujian dan tugas akhir merupakan dua momentum yang selalu membuat mahasiswa farmasi berdebar. Ujian biasanya dilakukan untuk menggali pemahaman mahasiswa farmasi mengenai materi yang sudah dipelajari. Hal ini membuat mahasiswa farmasi harus belajar lebih keras lagi agar lulus ujian. Sedangkan untuk tugas akhir merupakan syarat yang wajib dipenuhi oleh mahasiswa farmasi ketika dia ingin lulus kuliah. Tugas akhir ini biasanya menuntut mahasiswa farmasi untuk melakukan penelitian yang intensif hingga menganalisis data secara detail. Namun, melalui kedua momentum inilah, karakter mahasiswa farmasi akan terbentuk menjadi seseorang yang disiplin dan mampu mengerjakan setiap pekerjaan dengan baik tanpa ada yang terlewatkan. Karakter inilah yang dibutuhkan saat bekerja di bidang farmasi.

Demikian lika-liku yang dirasakan oleh mahasiswa jurusan farmasi. Untuk mendapatkan prospek kerja yang cemerlang serta gaji yang menjanjikan tentunya dibutuhkan perjuangan yang keras. Setelah membaca ulasan di atas apakah Anda tertarik mengambil jurusan farmasi?

Bagi Anda yang sudah lulus kuliah farmasi, Anda bisa bergabung dengan PAFI untuk mendapatkan info mengenai prospek kerja dan hal lainnya seputar dunia farmasi. Untuk info lebih lengkapnya, Anda bisa mengunjungi web PAFI di https://pafikotasidikalang.org/

Leave a Reply