Haid tidak teratur pasti pernah dialami oleh sebagian besar wanita. Hal tersebut terkadang membuat sebagian wanita bingung terutama jika sedang ingin merencanakan program hamil. Lalu apakah bisa hamil bagi seseorang yang mengalami hal tersebut? Berikut ulasan selengkapnya.
Cara Menghitung Periode Haid
Sebelum mengetahui jawaban pertanyaan di atas? Sebaiknya Anda mengetahui cara menghitung periode haid sebagai berikut.
Haid merupakan kejadian keluarnya darah dari bagian organ intim wanita (vagina) yang terjadi sebagai efek dari siklus bulanan organ reproduksi. Pada dasarnya siklus haid wanita berlangsung selama 28 hari. Namun, tidak menutup kemungkinan ada beberapa wanita yang memiliki siklus haid lebih singkat dan lebih lama misal ada yang 21 hari hingga 35 hari.
Anda tidak perlu panik jika mengalami siklus yang kurang teratur karena ada banyak faktor yang mempengaruhinya seperti obesitas, atau pengaruh hormon. Sedangkan untuk periode haid menunjukkan berapa lama Anda mengalami haid. Biasanya haid terjadi selama lima hari, dan dua hari pertama merupakan waktu paling banyak keluarnya darah haid. Berikut fase-fase yang harus Anda ketahui selama siklus haid.
Fase menstruasi
Fase ini terjadi karena luruhnya dinding rahim, dan fase ini dimulai sejak Anda mengalami haid pada hari pertama hingga 4 sampai 6 hari ke depan. Misal pertama kali Anda haid di tanggal 1 Mei, maka hari pertama siklus menstruasi Anda juga dihitung sejak tanggal 1 Mei.
Fase folikuler
Fase ini merupakan fase di mana ovarium membentuk folikel yang menampung sel telur yang nantinya akan tumbuh dan menebalkan dinding rahim. Fase ini biasanya terjadi di hari ke-6 Anda haid hingga hari ke-14. Jadi fase folikuler Anda terjadi pada tanggal 6 Mei hingga 14 Mei.
Fase ovulasi
Fase ini disebut sebagai fase pelepasan sel telur yang matang dan siap untuk dibuahi sperma atau fase pembuahan. Fase ini terjadi di hari ke-14.
Fase luteal
Fase ini biasanya terjadi sejak hari pertama menstruasi hingga 2 minggu ke depan. Jika hari pertama haid jatuh pada tanggal 1 Mei berarti fase luteal akan jatuh pada tanggal 15 hingga 28 Mei. Fase ini juga disebut fase masa subur, bila terjadi pembuahan pada sel telur maka Anda akan hamil namun jika tidak maka Anda akan menstruasi.
Apakah Masih Bisa Hamil Meski Periode Haid Tidak Teratur?
Meski periode menstruasi ada hubungannya dengan fungsi reproduksi wanita. Namun, periode menstruasi bukanlah faktor utama penentu kehamilan seseorang. Kehamilan akan terjadi apabila sperma berhasil membuahi sel telur pada fase ovulasi. Jadi bagi Anda yang sedang mengalami haid yang kurang teratur Anda masih memiliki peluang untuk bisa hamil. Namun, sedikit lebih sulit karena Anda tidak bisa memprediksi kapan Anda akan mengalami ovulasi.
Jika Anda tidak bisa memprediksi kapan Anda mengalami ovulasi sebaiknya Anda bisa menggunakan alat tes ovulasi atau berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan. Periode haid yang berubah-ubah bisa di bilang wajar karena setiap wanita memiliki siklus yang berbeda-beda, selama tidak ada gejala yang aneh saat menstruasi. Namun, jika saat haid organ intim Anda mengeluarkan bau yang kurang sedap, hingga timbul nyeri di area kewanitaan bisa saja Anda mengalami infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda bisa menjaga kebersihan area kewanitaan Anda dengan menggunakan pembalut herbal yang memiliki kandungan antiseptik alami seperti Charm Herbal Ansept+ untuk mengatasi masalah bau tak sedap, mengurangi rasa gatal, hingga membunuh bakteri infeksi dengan maksimal.